Bupati Tapteng menghadiri pelantikan Pengurus GMNI FISIP USU
Garda Media – Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, menghadiri pelantikan Pengurus Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) FISIP USU periode 2025/2026. Acara pelantikan yang mengusung tema “Quo Vadis Gerakan Mahasiswa” ini berlangsung pada Rabu, 19 Maret 2025, di Aula FISIP USU. Kegiatan tersebut menjadi momen penting bagi GMNI FISIP USU dalam memperkenalkan kepengurusan baru yang siap membawa semangat dan perubahan untuk organisasi.
Pergantian pengurus GMNI FISIP USU kali ini membawa angin segar dengan penambahan beberapa bidang baru. Penambahan ini bertujuan untuk memperkuat dan mengembangkan organisasi agar lebih efektif dalam menjalankan misi-misinya. GMNI, yang berasaskan Marhaenisme, terus berupaya menjadi organisasi yang progresif dan responsif terhadap isu sosial-politik. Selain itu, GMNI juga aktif dalam pengembangan kader dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan struktur yang lebih berkembang, diharapkan GMNI dapat merespons tantangan zaman dan semakin bermanfaat bagi anggota dan masyarakat.
“Baca Juga: Mengenal Sejarah Tradisi Pemberian THR di Indonesia”
Salah satu program unggulan yang akan dijalankan oleh GMNI FISIP USU adalah Pekan Olahraga Marhaenis (POM). Program ini bertujuan untuk meningkatkan solidaritas antar anggota serta mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Selain itu, GMNI FISIP USU juga merancang program kerja prioritas dalam pengabdian masyarakat yang akan dijalankan melalui kolaborasi dengan Bupati Tapanuli Tengah. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Selain itu, juga memperkuat peran GMNI sebagai organisasi yang berorientasi pada kemajuan sosial.
Pelantikan pengurus baru GMNI juga diwarnai dengan diskusi publik bertema “Quo Vadis Gerakan Mahasiswa”. Diskusi ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, seperti Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, SH, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan, Mutia Atiqah, serta akademisi dan dosen FISIP USU, Faisal Andri Mahrawa. Diskusi ini menjadi wadah bagi para peserta untuk menggali lebih dalam tentang peran gerakan mahasiswa dalam menghadapi dinamika sosial-politik yang terus berkembang.
Dengan kepengurusan baru ini, diharapkan GMNI FISIP USU dapat berkembang dan memberikan kontribusi lebih besar bagi mahasiswa dan masyarakat. Para pemangku kepentingan berharap GMNI tetap menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengasah intelektualitas. Selain itu, dapat terus memperjuangkan kepentingan rakyat dan membangun solidaritas sosial yang kuat. Dengan semangat baru yang dimiliki oleh kepengurusan ini, GMNI FISIP USU diharapkan dapat menjadi motor penggerak perubahan yang positif di lingkungan kampus maupun di luar kampus.
“Simak Juga: Donor Darah Saat Puasa, Bolehkah?”