Garda Media – Direktorat Prestasi Mahasiswa dan Hubungan Kealumnian Universitas Sumatera Utara (Ditmawalumni USU) menggelar Coaching Clinic Tracer Study. Acara ini dilaksanakan pada Jumat (31/01/2025) di Aula Prof. Suhadji Hadibroto FEB USU. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki dan merancang metode yang lebih efektif dalam pelaksanaan tracer study, khususnya bagi alumni S2, S3, dan stakeholder terkait.
Direktur Ditmawalumni USU, Rahma Yurliani, S.Psi., M.Psi., menyampaikan bahwa acara ini merupakan program perdana di tahun 2025 sekaligus tindak lanjut dari evaluasi yang dilakukan pada tahun 2024. Rahma mengungkapkan bahwa Coaching Clinic Tracer Study bertujuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul dalam pengelolaan tracer study di setiap fakultas.
“Baca Juga: Demam Berdarah (DBD) dan Cara Pencegahannya”
“Kami ingin meningkatkan tidak hanya response rate, tetapi juga mencapai golden rate di tahun ini. Setiap fakultas memiliki karakteristik alumni yang berbeda, sehingga pendekatan yang diterapkan juga harus disesuaikan,” ujar Rahma.
Salah satu topik utama dalam coaching clinic ini adalah perancangan sistem tracer study untuk alumni S2 dan S3. Sistem ini akan mencakup pemantauan setiap tiga bulan untuk melihat progres alumni, apakah mereka bekerja, melanjutkan studi, atau berwirausaha. Dr. T. Henny Febriana Harumy, S.Kom., M.Kom., Manajer Ditmawa Alumni Tracer Study, menjelaskan bahwa sistem ini akan diterapkan secara bertahap dan dievaluasi setiap kuartal.
“Kami ingin memastikan bahwa data yang dikumpulkan akurat dan dapat digunakan untuk pengembangan kurikulum serta akreditasi,” jelas Henny.
Tim Tracer Study USU juga akan menyesuaikan instrumen pengisian data untuk alumni S2 dan S3. Ini bertujuan agar lebih relevan dengan kebutuhan akademik dan industri. Ronal, perwakilan tim Tracer Study, menjelaskan bahwa perbedaan instrumen S1 dengan S2 dan S3 terletak pada fokusnya. Ini mencakup evaluasi dan pengembangan kurikulum.
Sebagai langkah lanjutan, Ditmawalumni USU akan melakukan monitoring berkala setiap tiga bulan untuk memastikan efektivitas program ini, dengan target golden rate sebesar 80% di tahun 2025. Harapannya, sistem tracer study yang lebih optimal dapat memberikan dampak positif bagi akreditasi universitas dan kualitas lulusan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk tim evaluasi dan akademisi dari berbagai fakultas. Melalui kegiatan ini, USU berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem pelacakan alumni guna mendukung pengambilan keputusan strategis dalam pengembangan institusi.
“Simak Juga: Menggaruk Kulit Gatal, Apa Dampaknya?”