Garda Media – Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar aksi demo di depan Gedung DPRD Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat (21/02). Aksi ini dilakukan untuk menyuarakan aspirasi serta menuntut pemerintah agar lebih pro terhadap kepentingan rakyat.
Dalam aksi tersebut, perwakilan mahasiswa dari berbagai fakultas secara bergantian menyampaikan orasi. Mereka juga meminta pihak kepolisian dan keamanan untuk tidak menghalangi jalannya demonstrasi. Sebagai bentuk kerja sama, mahasiswa menawarkan diskusi langsung di dalam gedung DPRD. Namun, tawaran ini tidak mendapat respons dari pihak DPRD Sumut.
“Baca Juga: Harga Emas Meroket di Tengah Gejolak Global, Kapan Harus Beli?”
Menurut informasi yang diterima mahasiswa, tidak ada satu pun pimpinan DPRD yang hadir karena alasan menghadiri pelantikan kepala daerah di Jakarta. Pernyataan ini menuai protes, karena mahasiswa menilai pelantikan tersebut sudah selesai sehari sebelumnya, pada Kamis (20/02). Mereka terus mendesak agar perwakilan DPRD yang hadir bersedia menjawab tuntutan yang diajukan.
Setelah aksi berlangsung selama satu jam, perwakilan DPRD Sumut, H. Palacheta Subies Subianto, B.A., M.Sc, akhirnya menemui massa. Ia langsung menghubungi Ketua DPRD Sumut, Erny Ariyanti, melalui panggilan telepon untuk menyampaikan tuntutan mahasiswa. Dalam percakapan tersebut, Erny menjanjikan bahwa pimpinan DPRD lain akan hadir menemui demonstran pada hari itu juga. Namun, hingga aksi berakhir, tidak ada satu pun pimpinan DPRD yang datang, termasuk Erny Ariyanti dan para wakilnya.
Dengan alasan yang dinilai tidak masuk akal, perwakilan DPRD Sumut kembali menemui mahasiswa dan menerima surat tuntutan yang mereka ajukan. H. Palacheta, yang menerima tuntutan tersebut didampingi staf DPRD lainnya, menyatakan bahwa aspirasi mahasiswa akan diteruskan kepada pimpinan DPRD dan perwakilan DPR RI di Jakarta.
Ketua BEM USU, Muzammil Ihsan, kemudian meminta perwakilan DPRD untuk menandatangani dokumen tuntutan sebagai bukti penerimaan resmi. Namun, Palacheta menolak tanpa memberikan alasan yang jelas. Ia hanya bersedia berfoto dengan perwakilan mahasiswa dan melakukan press release sebagai bukti bahwa tuntutan telah diterima.
Dalam press release-nya, Muzammil menegaskan bahwa perjuangan mahasiswa tidak berhenti pada aksi ini. “Setelah ini, kita tetap akan mengawal kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat. Aliansi Mahasiswa USU Bergerak akan terus mengawasi dan menindaklanjuti tuntutan yang telah kami sampaikan agar benar-benar diteruskan ke pemerintah pusat,” ujar Muzammil.
Aksi ini menunjukkan bahwa mahasiswa USU tetap berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak rakyat dan memastikan kebijakan pemerintah berpihak kepada masyarakat.
“Simak Juga: Bahaya Body Shaming dan Dampaknya bagi Kesehatan Mental”