Garda Media – USU terus mempererat hubungan akademik dengan Tiongkok melalui Kuliah Tamu bersama Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Medan. Acara ini digelar di Ruang Sidang Senat, Gedung Rektorat USU pada Selasa (25/02/2025), dan dihadiri oleh berbagai pihak akademik.
Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya menekankan pentingnya hubungan Indonesia dan Tiongkok, terutama dalam sektor pendidikan dan teknologi. USU kini tengah menjajaki berbagai kolaborasi dengan universitas-universitas di Tiongkok, termasuk program pelatihan teknologi akademik di Singapura dan kerja sama dengan perusahaan Beijing. Menurut Prof. Muryanto, “Kerja sama ini membuka peluang besar bagi mahasiswa USU untuk mengembangkan diri dalam ranah akademik maupun internasional.”
“Simak Juga: Tradisi Punggahan untuk Menyambut Bulan Suci Ramadhan”
Zhang Min, Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Medan, mengungkapkan rasa kagumnya terhadap USU yang memiliki lebih dari 40 ribu mahasiswa. Selain itu, USU telah membangun hubungan erat dengan berbagai universitas di Tiongkok. Ia menegaskan bahwa hubungan yang lebih kuat antara kedua negara akan mendukung pembangunan komunitas global yang saling mendukung. “USU adalah universitas yang luar biasa dengan banyak talenta,” ujar Zhang Min.
Prof. Dr. Eng. Himsar Ambarita, ST., MT., Direktur Internasionalisasi dan Kemitraan Global USU, menyoroti panjangnya hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok. Hubungan ini sudah berlangsung sejak abad ke-7. Ia berharap kuliah tamu ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya kolaborasi akademik lintas negara.
Prof. Dr. Dra. T. Thyrhaya Zein, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU, menjelaskan bahwa salah satu bentuk konkret kerja sama akademik adalah program studi Bahasa Mandarin yang telah mendapat akreditasi internasional. Program ini juga telah mengirimkan alumni untuk melanjutkan studi di Jinan University dan kini mengajar di USU.
Mario Pascal, reporter RRI Medan, berbagi pengalaman tentang pentingnya belajar bahasa asing, khususnya Mandarin, untuk membuka peluang global. “Dengan kemampuan bahasa dan keterampilan yang tepat, banyak peluang menanti,” ujar Mario, menegaskan bahwa bahasa asing menjadi aset berharga di era globalisasi.
“Baca Juga: Lokasi Jerawat Bisa Jadi Pertanda Masalah Kesehatan”