Garda Media – Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar acara wisuda untuk 1.757 mahasiswa pada Periode II Tahun Akademik 2024/2025. Acara wisuda ini berlangsung di Auditorium USU, Jalan Dr. Mansyur pada Sabtu pagi (8/2/2025). Wisuda ini menjadi momen bersejarah bagi para lulusan yang siap menghadapai dunia profesional.
Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin SSos MSi, dalam pidatonya yang berjudul “Pendidikan Mengajarkan Cara Berpikir dan Belajar Memberi Solusi”, menekankan bahwa pendidikan tinggi tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan lulusan, tetapi juga untuk membentuk pola pikir kritis dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan dunia yang semakin dinamis.
“Simak Juga: TNI AL Bongkar Pagar Laut Sepanjang 22,5 Kilometer di Tangerang”
“Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kemudahan, namun juga memunculkan tantangan baru. Alumni USU harus mampu beradaptasi dan berkontribusi dalam kemajuan peradaban,” ujarnya.
Muryanto menambahkan bahwa pendidikan bukan hanya soal mencari jawaban yang benar atau salah, tetapi bagaimana memberikan solusi berbasis data, argumen yang kuat, dan inovasi yang dapat memberikan dampak positif.
USU berkomitmen untuk terus menjadi World Class University dengan meningkatkan kualitas tridarma perguruan tinggi. Saat ini, USU berada di peringkat 1201 dunia dalam pemeringkatan QS World University Rankings dan menempati posisi 18 di tingkat nasional dalam pemeringkatan Webometric.
Dalam Renstra tahun 2026-2030, USU berencana untuk menetapkan posisi sebagai Innovative & Entrepreneurial University. Rektor menjelaskan bahwa pendidikan harus terus ditingkatkan melalui kualitas proses belajar, kurikulum yang relevan, serta integrasi tridarma yang baik.
“Semua langkah ini dilakukan agar alumni USU memiliki pemikiran sistematis yang diperlukan dalam dunia industri global, yang sangat dibutuhkan di dunia kerja saat ini,” tambahnya.
Rektor juga mengajak para lulusan untuk terus berpikir kreatif dan inovatif, sebagaimana yang dilakukan oleh perusahaan global seperti Apple, Tesla, dan Amazon yang tidak hanya menjual produk, tetapi juga nilai dan pengalaman. “Teknologi itu hanya alat. Di balik segala kecanggihan dan inovasi, nilai-nilai manusia tetap harus dijaga,” pungkas Muryanto.
“Baca Juga: Star-Crossed Lovers, Kisah Cinta Tak Terjangkau Takdir”