Di Forum Alumni USU, Ketua DPD Soroti Budaya dan Teknologi
Garda Media – Ketua DPD Sultan B Najamudin menegaskan bahwa modernisasi tidak perlu ditakuti atau ditolak, tetapi harus diarahkan dan disikapi bijak. Menurutnya, perubahan zaman menuntut kolaborasi dan inovasi budaya yang terukur. Salah satunya melalui proses akulturasi budaya dan difusi teknologi yang tetap selaras dengan nilai-nilai lokal. Pendekatan ini menjadi kunci dalam menjaga, mengembangkan, dan meningkatkan daya tarik wisata budaya Sumatera Utara di era digital.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPD Sultan B Najamudin saat menjadi pembicara kunci (keynote speaker) dalam Diskusi Panel Budaya bertema “Merawat Budaya Sumatera Utara di Tengah Arus Modernisasi” bersama ratusan alumni Universitas Sumatera Utara (USU) yang digelar di Gedung Nusantara V MPR/DPR/DPD.
“Baca Juga: Iran Lancarkan Serangan ke Pangkalan Udara AS Al Udeid di Qatar”
“Keaslian dan keberagaman budaya sebagai identitas lokal dan nasional harus terus dijaga, meski di tengah kemajuan teknologi digital yang begitu pesat. Melalui inovasi akulturasi budaya dan difusi teknologi, kita dapat memperkuat sektor pendidikan, pertanian, pelestarian seni budaya, dan pemberdayaan komunitas adat,” ujar Sultan dalam keterangannya, Kamis (6/6/2025).
Menurutnya, kolaborasi ini dapat meningkatkan nilai tambah budaya sekaligus menjadi penghubung yang menyatukan keragaman budaya nasional. Teknologi seharusnya menjadi alat untuk memperkuat budaya, bukan menggantikannya.
Dalam bidang pertanian pangan, Sultan menyoroti praktik budaya lokal yang dikenal dengan “marsialapari”. Ini sebuah tradisi agrikultur yang menanamkan nilai gotong royong di kalangan petani Sumatera Utara.
“Filosofi marsialapari atau gotong royong ini sangat relevan dengan visi swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto saat ini. Semangat kebersamaan dan kerja kolektif harus menjadi dasar bagi keberhasilan swasembada pangan nasional,” tegas Sultan, mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu.
Ia menekankan pentingnya sinergi semua elemen bangsa. Hal ini khususnya pemerintah daerah dan masyarakat petani, dalam menggerakkan program swasembada pangan agar dapat terlaksana dengan optimal.
Sultan berharap, kegiatan diskusi budaya seperti ini tidak hanya menjadi ajang selebrasi budaya semata. Namun, juga menjadi ruang dialog, refleksi, serta kolaborasi lintas generasi. Ia menambahkan, forum seperti ini diharapkan mampu menjadi referensi akademis yang berharga bagi DPD RI dalam merancang dan memperkuat kebijakan kebudayaan ke depan.
“Melalui ruang seperti ini, kita dapat bersama-sama merumuskan strategi untuk menjaga budaya lokal. Sekaligus memanfaatkan teknologi sebagai sarana pemberdayaan masyarakat,” tutup Sultan.
“Simak Juga: Adam Suseno Cedera Arteri Kaki, Waspadai Bahayanya!”