Ekonomi Sedang Lesu, Beban Rakyat Bertambah
Garda Media – Ekonomi sedang lesu, dan dampaknya paling dirasakan oleh masyarakat berpenghasilan rendah di berbagai daerah. Kenaikan harga kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan telur menjadi beban berat yang kian sulit diatasi. Harga yang terus meroket membuat rakyat kecil kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Daya beli menurun drastis, dan pedagang kecil pun ikut terdampak. Mereka terpaksa menaikkan harga jual untuk menutupi biaya, namun pelanggan justru semakin sepi.
Pemerintah menerapkan kebijakan efisiensi anggaran sebagai upaya menjaga stabilitas ekonomi. Namun, pemangkasan anggaran di sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan subsidi pangan justru memperparah beban masyarakat. Sektor-sektor ini sangat krusial bagi kelompok rentan. Jika dikurangi, dampaknya bisa sangat nyata—dari menurunnya kualitas pendidikan hingga keterbatasan layanan kesehatan bagi peserta BPJS.
“Simak Juga: Keris, Benda Pusaka yang Penuh Makna”
Pemotongan subsidi bahan bakar turut memperparah kondisi. Harga BBM yang naik menyebabkan lonjakan biaya transportasi, yang pada akhirnya berdampak pada distribusi barang dan harga jual produk di pasaran. Efek domino ini menambah panjang deretan keluhan masyarakat, terutama dari kalangan pekerja informal, pelaku usaha kecil, hingga konsumen harian yang sangat bergantung pada transportasi umum dan logistik murah untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
Pemerintah perlu mengevaluasi kembali kebijakan efisiensi ini secara menyeluruh dan mempertimbangkan dampaknya terhadap kelompok masyarakat paling rentan. Solusi seperti penerapan pajak progresif—yang membebani lebih besar pada kelompok ekonomi atas dan perusahaan besar—dapat menjadi sumber pendapatan negara tanpa menyakiti rakyat kecil. Selain itu, optimalisasi sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan pemberdayaan UMKM dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dari bawah, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan di berbagai daerah yang selama ini kurang tersentuh pembangunan.
Salah satu kritik utama terhadap kebijakan ekonomi saat ini adalah kurangnya transparansi dan minimnya partisipasi publik. Pemerintah perlu lebih terbuka dalam menyampaikan alasan dan dampak kebijakan, serta aktif mendengar aspirasi rakyat sebelum mengambil keputusan besar.
Efisiensi anggaran memang penting, namun tidak boleh mengorbankan hak dasar masyarakat. Pemerintah harus menyeimbangkan antara penghematan dan perlindungan terhadap kelompok rentan. Dengan kebijakan yang inklusif, adil, dan transparan, maka stabilitas ekonomi dapat tercapai tanpa mengabaikan kesejahteraan rakyat.
“Baca Juga: Manfaat Eceng Gondok untuk Kesehatan”