Konsultan USU Rancang Solusi Penanganan Banjir di Serbelawan
Garda Media – Penanganan banjir yang kerap merendam kawasan Lingkungan IV, Kelurahan Serbelawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, masih menunggu kejelasan. Pemerintah Kabupaten Simalungun bersama PTPN IV tengah menanti Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari tim konsultan Universitas Sumatera Utara (USU) sebagai dasar pelaksanaan solusi teknis di lapangan.
Langkah penanganan banjir ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi (rakor) yang digelar pada Kamis, 10 April 2025, di Kantor Camat Tapian Dolok. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih, dan menghasilkan keputusan strategis untuk melibatkan tim ahli dari USU dalam merancang solusi teknis penanganan banjir yang berkelanjutan dan menyeluruh terhadap kondisi yang semakin parah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun, Resman Saragih, menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat resmi kepada pihak konsultan dan kini masih menunggu tanggapan.
“Simak Juga: Putin, Perdamaian Ukraina Harus Ikuti Kepentingan Moskow”
“Kita tinggal menunggu surat balasan. Kemungkinan besar mereka masih dalam proses menyusun RAB-nya. Dalam penanganan banjir ini, Pemkab Simalungun bekerja sama dengan PTPN IV,” ujar Resman pada Rabu (4/6/2025).
Ia menambahkan bahwa biaya pelaksanaan penanganan akan menggunakan dana dari program Corporate Social Responsibility (CSR). Ini diharapkan dapat mempercepat realisasi solusi di lapangan.
Masyarakat terdampak banjir, khususnya warga di kawasan Pasar Bawah Serbelawan, telah lama menantikan langkah konkret dari pemerintah. Salman Abror, tokoh masyarakat setempat, menyampaikan bahwa banjir kini bisa terjadi hingga empat kali dalam seminggu, berbeda dengan kondisi sebelumnya yang hanya terjadi setahun sekali saat Sungai Bah Sikkam meluap.
“Kami berharap tidak ada rapat lanjutan lagi. Kami butuh aksi nyata,” tegas Salman.
Salman juga menekankan bahwa intensitas banjir meningkat seiring pertumbuhan kawasan. Selain itu, juga perubahan tata guna lahan, serta menurunnya daya tampung saluran air yang ada. Ia berharap pemerintah dan konsultan segera bergerak cepat mengambil tindakan nyata. Ini agar masyarakat tidak lagi hidup dalam ketidakpastian dan rasa cemas setiap kali hujan turun.
“Baca Juga: Minuman Rempah Sehat untuk Kamu yang Sering Begadang”