Layanan Ojek Mahasiswa Hadir di USU, Nyaman dan Terjangkau!
Garda Media – Inisiatif unik muncul dari seorang mahasiswa Universitas Riau, Kevin Ro Septi Manalu, yang menggagas Ojek Mahasiswa (OMH). OMH adalah layanan transportasi berbasis komunitas yang kini hadir di sekitar Universitas Sumatera Utara (USU). Ojek Mahasiswa resmi beroperasi sejak akhir April 2025 dan menawarkan tiga layanan utama: antar jemput (bike), antar makanan (food), dan pengiriman barang (delivery).
Ide ini lahir dari kepedulian Kevin terhadap mahasiswa perantau yang kesulitan mencari transportasi murah dan terpercaya di sekitar kampus. Layanan daring seperti Gojek atau Maxim dinilai terlalu mahal bagi sebagian mahasiswa.
“Saya ingin membantu mahasiswa agar tidak terbebani biaya transportasi,” ujar Kevin. Keunggulan OMH terletak pada faktor keamanan dan kenyamanan karena seluruh driver merupakan mahasiswa aktif USU, menciptakan rasa saling percaya di antara pengguna.
“Simak Juga: Lesti Kejora Dilaporkan ke Polda Metro Jaya Terkait Hak Cipta”
OMH dikelola langsung oleh rekan Kevin di Medan. Sistem pemesanan dilakukan secara sederhana melalui grup WhatsApp, di mana pengguna cukup mengisi format pemesanan yang telah ditentukan. Hingga kini, grup OMH telah memiliki lebih dari 100 anggota aktif.
“Semuanya berawal dari grup WhatsApp. Kami mulai dari situ untuk mengenalkan konsep ojek mahasiswa,” jelas Kevin.
Untuk menjaga kualitas dan keamanan, OMH menerapkan syarat ketat bagi calon driver: mereka harus mahasiswa aktif USU, memiliki SIM, KTM, dan wajib menyebarkan informasi layanan ke sedikitnya 15 grup mahasiswa.
Meski belum memiliki sistem perlindungan formal, Kevin memastikan bahwa seluruh driver dipilih secara hati-hati dan memahami tanggung jawab di lapangan.
Saat ini, OMH sudah beroperasi di dua kampus dan perlahan mulai dikenal. Meski belum mendapat dukungan resmi dari pihak universitas, Kevin berharap layanan ini dapat tumbuh dan mendapat sambutan positif.
“Kalau minatnya terus bertambah, mungkin ke depannya akan dibuat website untuk mempermudah akses,” pungkasnya.
OMH menjadi bukti bahwa kreativitas mahasiswa bisa menghadirkan solusi nyata bagi kebutuhan sehari-hari di lingkungan kampus. Sebuah kolaborasi yang menginspirasi dan patut diapresiasi.
“Baca Juga: Apa itu Alice in Wonderland Syndrome (AIWS)?”