GARDAMEDIA USU – Program Studi Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (USU) kembali menyelenggarakan Perayaan Natal dengan tema “Gift For The Lord”. Subtema acara, “Biarlah S’gala yang Bernafas Memuji Tuhan, Haleluya” (Mazmur 150:6), memberikan sentuhan spiritual yang mendalam. Acara yang memadukan ibadah dengan seni budaya ini berlangsung meriah di Gelanggang Mahasiswa USU, pada Selasa (10/12/2024).
Sekretaris Program Studi Etnomusikologi, Hubari Gulo, S.Sn., M.Sn., dalam sambutannya mengapresiasi semangat mahasiswa yang berhasil menggelar acara ini secara mandiri. Ia juga berpesan agar mahasiswa tetap menjaga keseimbangan antara tanggung jawab akademik dan pelayanan kepada Tuhan.
“Kami sangat bersyukur melihat mahasiswa mampu berkarya dan berinovasi. Di tengah kesibukan ujian akhir semester, kalian menunjukkan komitmen untuk memuliakan Tuhan,” ujar Hubari.
Ketua Panitia, Dede Naibaho, menjelaskan bahwa perayaan Natal ini menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari ibadah hingga pertunjukan seni tradisional. Beberapa kelompok dan individu yang tampil dalam acara tersebut adalah:
“Berbeda dari tahun sebelumnya, tema tahun ini menghadirkan nuansa lebih meriah dengan warna merah yang dominan, melambangkan semangat dan sukacita Natal,” jelas Dede.
Acara yang terbuka untuk umum ini sukses menarik ratusan peserta, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga masyarakat umum.
Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Etnomusikologi, Johan Sitanggang, menjelaskan bahwa tema “Gift For The Lord” adalah refleksi dari pujian, tarian, dan kasih yang dipersembahkan kepada Tuhan sebagai hadiah terbaik.
“Hadiah sejati untuk Tuhan adalah kasih yang kita wujudkan melalui pujian dan pelayanan. Semua yang kami lakukan dalam acara ini adalah untuk kemuliaan-Nya,” tegas Johan.
Perayaan ini tidak hanya menjadi momen ibadah, tetapi juga ajang untuk mempererat hubungan antara mahasiswa, dosen, alumni, dan masyarakat. Penampilan seni tradisional yang memukau menggambarkan bagaimana seni dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan rasa syukur dan memuliakan Tuhan.
Alumni Etnomusikologi, Bakhtiar Sinaga, mengingatkan semua yang hadir tentang makna kelahiran Yesus Kristus sebagai wujud kasih Allah kepada umat manusia.
“Setiap pujian dan tarian yang kita persembahkan adalah bentuk ucapan syukur atas kasih-Nya yang tiada tara,” ujar Bakhtiar.
Read More : Perangkat Radio Modern 2024: Kombinasi Teknologi dan Gaya Hidup
Melalui perayaan ini, Program Studi Etnomusikologi berharap dapat terus mempertahankan tradisi yang memperkuat nilai budaya dan spiritualitas di kalangan civitas akademika. Semangat Natal ini menjadi pengingat bahwa seni bukan sekadar hiburan, tetapi juga alat untuk melayani Tuhan dan menyampaikan pesan kasih-Nya kepada dunia.
Dengan semangat kolaborasi dan kreativitas, Program Studi Etnomusikologi siap menjadikan perayaan ini sebagai tradisi tahunan yang selalu dinanti. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan!