USU-KND: Lingkungan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas
Garda Media – USU terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif bagi penyandang disabilitas. Hal ini diperkuat dengan kerja sama yang erat bersama Komisi Nasional Disabilitas (KND) untuk mewujudkan aksesibilitas dan kesetaraan bagi seluruh mahasiswa, tanpa terkecuali mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Sekretaris USU, Prof. Muhammad Fidel Ganis Siregar, mengatakan bahwa sejak menjalin kerja sama dengan KND, USU telah membangun berbagai fasilitas ramah disabilitas yang tidak hanya ada di tingkat rektorat, tetapi juga di beberapa fakultas. Upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa mahasiswa disabilitas bisa mendapatkan pengalaman akademik yang optimal dan mendukung perkembangan pribadi mereka.
“Layanan bagi mahasiswa disabilitas ini merupakan suatu komitmen yang harus kita bangun,” ujarnya di Medan, Kamis.
“Baca Juga: Letusan Besar Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur”
USU juga berupaya lebih jauh untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, setara, dan mendukung pertumbuhan akademik bagi mahasiswa disabilitas. Bahkan, universitas ini sedang menyiapkan anggaran khusus untuk pengembangan fasilitas dan layanan yang lebih baik di masa mendatang.
“Unit layanan disabilitas ini akan kita buat dan realisasikan, karena ini adalah suatu keharusan untuk institusi pendidikan tinggi,” tambah Prof. Fidel.
Komisioner KND, Rachmita Maun Harahap, mengapresiasi langkah USU yang telah membangun fasilitas inklusif dan menerima mahasiswa disabilitas fisik. Ia juga menyampaikan bahwa KND telah melakukan pemantauan dan sosialisasi mengenai perspektif disabilitas di lingkungan kampus, termasuk di Fakultas Teknik USU.
Namun, Rachmita berharap ke depan USU juga membuka peluang bagi mahasiswa dengan ragam disabilitas lainnya. Ini seperti tuli, tuna netra, disabilitas intelektual, dan mental.
Meskipun telah banyak kemajuan, Rachmita menyoroti masih adanya infrastruktur yang belum sepenuhnya aksesibel, seperti ketersediaan lift untuk pengguna kursi roda. “Kalau disabilitas fisik ringan mungkin sudah ramah terhadap disabilitas, tetapi bagi pengguna kursi roda, masih ada beberapa kesulitan, terutama pada fasilitas seperti lift yang belum ada, karena masih menggunakan tangga,” jelasnya.
USU berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur yang ada, dengan harapan dapat menciptakan lingkungan kampus yang lebih inklusif. Selain itu, juga memberikan kesempatan yang setara bagi semua mahasiswa, termasuk mahasiswa penyandang disabilitas.
“Simak Juga: Kain Tenun Ulos, Simbol Kehormatan dan Budaya Batak”